saya

saya

Jumat, 07 Oktober 2011

Sejarah Kebidanan di Jepang


A.   Latar Belakang
Sejarah menunjukkan bahwa bidan adalah salah satu profesi tertua di dunia sejak adanya peradapan umat manusia.
Bidan muncul sebagai wanita terpercaya dalam mendampingi dan menolong ibu yang melahirkan.Peran dan posisi bidan dimasyarakat sangat dihargai dan dihormati karena tugasnya yang sangat mulia,memberi semangat, membesarkan hati, mendampingi, serta menolong ibu yang melahirkan sampai ibu dapet merawat bayinya dengan baik.
Ketika seorang ibu melahirkan, ia akan mencari dan mendapatkan bantuan atau pertolongan dari orang lain, untuk melahirkan bayinya.Pada suatu waktu yang entah kapan pada evolusi budaya atau adat, beberapa wanita yang luhur bijaksana menjadi dukun bayi.Sepanjang catatan para ahli sejarah, kebidanan yang dahulu dilakukan oleh para dukun bayi, sungguh merupakan suatu peran social.Sejarah perkembangan pelayanan dan pendidikan kebidanan, termasuk sejarah perkembangan kesehatan dan kedokteran tua.Yakni sejak adanya wanita itu melahirkan.
Sejak zaman pra sejarah, dalam naskah kuno sudah tercatat bidan dari mesir yang berani ambil resiko membela keselamatan bayi-bayi laki-laki bangsa yahudi yang diperintahkan oleh Firaun untuk di bunuh.Mereka sudah menunjukkan sikap etika moral yang tinggi dan takwa kepada Tuhan dalam membela orang-orng yang berada dalam posisi yang lemah, yang pada zaman modern ini, kita sebut peran advokasi.Bidan sebagai pekerja professional dalam menjalankan tugas dan prakteknya, bekerja berdasarkan pandangan filosofis yang dianut, keilmuan, metode kerja, standar praktik pelayanan sertakode etik yang dimiliki.
Dan kemudian secara adaptasi dan naluri budaya, ada wanita lain yang berhati luhur untuk menolong persalinan dengan kecakapan dan pengetahuan yang dipunyainya.
Itulah sebabnya maka istilah “bidan”,yang dalam bahasa inggris disebut midwife yang artinya “with women”,termasuk peranannya membantu kelahiran, dalam arti kelahiran normal, dan bukan suatu tindakan interversi seperi halnya dokter ahli kebidanan yang praktek (Obstetrician and Ginecolog)
Pekerjaan kebidanan berlanjut tanpa banyak perubahan sepanjang Abad, bahkan demikian juga pada zaman abad kegelapan (Jahiliah) dan abad pertengahan.Dalam prakteknya para bidan menggunakan obat-obat alamiah dari herbal dan sejak berabad-abad, umumnya belajar menggunakan model magang artinya belajar sambil bekerja.





Sebagai orang magang, yang didapat adalah ketrampilan dan pengetahuan terbagi dan berkumpul dalam dirinya, dan ini berlangsung dari generasi ke generasi tanpa ada perkembangan pendidikan yang terformat atau tersusun, seperti system pendidikan pada universitas.Akhirnya kemudian di Negara-negara kaya mengembangkan progam-progam terformat atau tersusun sebagai seperti pada system pendidikan di perguruan tinggi, meskipun sebagai model magang juga masih digunakan sebagian.
  1. Tujuan
Mempelajari dan memahami sejarah perkembangan pelayanan dan pendidikan kebidanan yang terjadi dalam lingkup di Negara Jepang.
Jepang
            Jepang merupakan sebuah Negara dengan ilmu pengetahuan dan teknologi yang maju serta kesehatan masyarakat yang tinggi.
Sekolah bidan resmi pada tahun 1912 Regulasi untuk seleksi dan lisensi tahun 1899.Pendidikan bidan didirikan oleh obgyn dalam pertolongan persalinan.Pada tahun ini peraturan-peraturan untuk seleksi baru terbentuk.pelayanan kebidanan setelah Perang Dunia II,lebih banyak berkontaminasi oleh medikalisasi.Dan pelayanan kepada masyarakat masih bersifat hospitalisasi.Bidan berasal dari perawat jurusan kebidanan dan perawat kesehatan masyarakat dan bidan hanya berperan sebagai asisten dokter.pertolongan persalinan lebih banyak dilakukan dokter dan perawat.Kurikulum yang dipakai tidak ada ilmu psikologi, ilmu biologi, dan ilmu social sehingga lulusan bidan tidak ramah dan tidak menolong persalinan.Estela melihat kondisi di Inggris, Jepang melakukan peningkatan pelayanan dan pendidikan bidan serta mulai menata dan merubah situasi.
Pada tahun 1987 peran bidan kembali dan tahun 1989 berorientasi pada siklus kehidupan wanita mulai dari pubertas sampai klimakterium serta kembali ke persalinan normal.
Saat ini, pendidikan di jepang dapat dikejar dimanapun melalui pendidikan kebidanan setelah lupus dari sekolah perawat atau perguruan tinggi dua tahun, atau melalui progam kebidanan yang ditawarkan oleh perguruan tinggi empat tahun.







Sejarah pelayanan Kebidanan di jepang
            Bagaimana penanganan kehamilan di negeri sakura ini sangat menarik untuk diceritakan.Sebelum perang, hamper semua bayi-bayi di jepang dilahirkan di rumah sebagai ganti pada rumah sakit.menurut sejarah, orang-orang jepang menganggap kelahiran bayi adalah suatu hal yang tidak diinginkan.Oleh karena itu, sudah menjadi kebiasaan yang sudah menjadi kebiasaan yang sudah berjalan lama untuk mengasingkan wanita-wanita yang akan melahirkan.kelahiran bayi seringkali terjadi ditempat kotor, gelap, dingin seperti suatu dangau atau gudang di perkarangan.Oleh karena itu, demam dan penyakit menular pada bayi yang baru dilahirkan menjadi permasalahan umum pada waktu itu.
Dokumentasi relevan pertama tentang praktek kebidanan adalah tentang pembantu-pembantu kelahiran kelahiran (asisten-asisten0 pada Periode Heian (tahun 794-1185).Pada periode tokugawa (tahun 1603-1868) dokumentasi lebih formal tentang kebidanan diterbitkan ketika banyak yang sekolah-sekolah kebidanan muncul.Meskipun selama beberapa tahun yang lalu kebidanan dipandang sebagai pekerjaan yang tidak hormat, namun subangan-sumbangan bidan pada kesehatan public dan keluarga di dalam masyarakat luar biasa lebih lagi jika dibandingkan dengan dokter-dokter.Pada saat ini, kebidanan telah memperoleh penghargaan di bidang kesehatan.
Dokumentasi hokum pertama tentang praktek kebidanan diterbitkan pada tahun 1868.Dokumen resmi ini menjadi dasar untuk peraturan-peraturan hokum utama untuk profesi medis jepang.Pada tahun 1899, izin kerja kebidnan dikeluarkan untuk memastikan professional kualifikasi.Hasil dari pengenalan huukum ini yaitu bidan secara berangsur-angsur mencapai status social.
Pada tahun 1948, peraturan kesehatan masyarakat bidan dan perawat dikeluarkan di bawah pengawasan General Head Quarters dari Unites status (GHQ).Peraturan ini menguraikan tentang pengakuan profesi kebidanan danruang lingkup praktek dan persyaratan-persyaratan bidang pendidikan untuk tiga profesi.Peraturan hokum dari mentri kesehatan, tenaga kerja ini menggambarkan bahwa bidan adalah seorang wanita, dan fungsinya untuk mempraktekkan kebidanan dan untuk menyediakan pelayanan kesehatan untuk wanita-wanita dan bayi.
Satu proyek reformasi dalam pelayanan kesehatan selama rehabilitas sesudah perang adalah pelembagaan jasa pelayanan kesehatan ibu.Seperti sebelumnya menyebutkan, hamper semua bayi-bayi dikirimkan oleh bidan-bidan ke rumah pada saat sekarang.GHQ memandang situasi ini sebagai isu medis yang penting dan harus diperbaiki.Sebagai hasilnya, mampu melahirkan dengan cepat bergeser dari rumah ke rumah sakit.Hanya 46% dari anak-anak lahir pada tahun 1950 yang dilahirkan di rumah sakit.Pada tahun 1999, anak-anak yang lahir di rumah sakit bertambah sampai 99,8%.



Lingkungan kerja bidan sudah berubah sebanding dengan keadaan sekarang ini. Pada tahun 1998, ada 24,000 wanita-wanita yang mempraktekkan kebidanan di Jepang dan lebih dari 80% dari mereka bekerja pada rumah sakit atau klinik-klinik dengan para dokter. Hanya sekitar 2,000 wanita, sekitar 9% dari bidan yang aktif, berpraktek sebagai bidan yang mandiri.
Pada sekarang ini, kehamilan seorang wanita mendapat perhatian besar dari pemerintahannya setelah ada konfirmasi adanya kehamilan dari dokter, yang bersangkutan diminta untuk mendaftarkan diri di bagian kesejahteraan sosial Pemerintahan Kota / Kecamatan tempat mereka berdomisili. Dari lembaga pemerintah tersebut mereka diberikan Mother and Chile Health Kit yang berisikan buku kesehatan Ibadan anak serta kartu untuk pemeriksaan cuma-cuma selama kehamilannya. Di camping itu, Sistem Asuransi Kesehatan Nasionalnya yang baik dan langsung ditangani oleh pemerintahan di masing-masing kota secara otonomi juga sangat membantu meringankan beban biaya kesehatan. Bagi keluarga yang kekurangan dana untuk penanganan, akan diberikan bantuan oleh pemerintah setempat pada waktu melahirkan. Perhatian ini pun juga diberikan pada warga asing yang terdaftar dalam kependudukan Jepang dan ikut asuransi nasional.
Seperti kita ketahui bersama, kehamilan seorang wanita hádala suatu proses alami dalam pelestarian keturunannya. Sejak positif diketahui kehamilannya, seorang wanita harus lebih hati-hati dalam menjaga kesehatan embrionya dan juga kesehatan dirinya. Bila tes kehamilan pribadi menunjukkan hasil positif, biasanya dianjurkan segera memeriksakannya ke dokter ahli kandungan di rumah sakit atau klinik terdekat.
 Di klinik atau rumah sakit ini, selain tes ulang kehamilan, hal penting lainnya yang diperiksa adalah kenormalan kehamilan, yaitu mengenai kondisi kandungan maupun letak sel telur yang telah dibuahi. Pemeriksaan kesehatan ibunya meliputi pemeriksaan berat badan, tekanan darah dan darah secara menyeluruh (golongan darah, Rh, WBC, RBC, MCV, MCH, MCHC, PLT), tes syphilis, hepatitis B, dan tes HIV 1&2. Riwayat kesehatan sang ibu dan keluarganya, juga suami dan keluarganya menjadi hal yang serius dalam penanganan kehamilan seseorang di Jepang. Pemeriksaan rutin dilakukan 4 minggu sekali sampai usia kehamilan minggu ke-23.
Sebagaimana biasanya pada awal usia kehamilan, mual-mual dan muntah dialami oleh hampir semua wanita hamil. Hal ini sebagai akibat perubahan pada organ pencernaan yang meliputi perubahan orientasi rasa, nafsu makan berkurang, sering meludah, pusing, dan mual. Ketidakstabilan emosi juga terjadi pada awal usia kehamilan. Ini semua disebabkan oleh perubahan hormonal yang drastis pada awal kehamilan. Karena perubahan ini hádala proses alami.



Maka sudah sewajarnya bila diperlakukan juga secara wajar tanpa adanya intervenís atau manipulasi dari luar. Oleh karenanya para dokter ahli kandungan di Jepang tidak khawatir membiarkan para ibu hamil dalam kondisi alami. Pasien ibu hamil yang sama sekali tidak bisa makanpun tidak akan diberi tambahan vitamin apalagi obat penangkal mual dan penambah nafsu makan. Dokter akan lebih baik memberikan suntik infus glukosa bagi pasien ibu hamil yang kekurangan tenaga karena tidak dapat makan daripada memberikan obat penangkal mual atau penambah nafsu makan. Para ibu hamil dianjurkan untuk makan makanan yang masih bisa dimakan dan jangan sampai kurang minum.
Pada pemeriksaan bulanan pemeriksaan janin meliputi perkembangan besar janin, letak janin, detak jantung janin. Sedangkan ibunya yang diperiksa adalah perkembangan besar kandungan / rahim, lingkar perut, tekanan darah, test urin (protein, gula), dan berat badan. Semua hsil pemeriksaan ini selain dicatat dalam file rumah sakit / klinik juga disalin dalam file buku anak dan ibu yang dikeluarkan oleh bagian kesejahteraan sosial kantor kota / kecamatan setempat. Dengan memiliki buku ini beberapa pemeriksaan gratis selama hamil maupun setelah melahirkan dapat dilakukan di rumah sakit / klinik. Pemeriksaan dan konsultasi kehamilan secara cuma-cuma juga dapat dilakukan di balai kesehat
Selamat Datang di Blogspot Rizka Puspita Ahti :D