A. Latar Belakang
Sejarah
menunjukkan bahwa bidan adalah salah satu profesi tertua di dunia sejak adanya
peradapan umat manusia.
Bidan muncul sebagai
wanita terpercaya dalam mendampingi dan menolong ibu yang melahirkan.Peran dan
posisi bidan dimasyarakat sangat dihargai dan dihormati karena tugasnya yang
sangat mulia,memberi semangat, membesarkan hati, mendampingi, serta menolong
ibu yang melahirkan sampai ibu dapet merawat bayinya dengan baik.
Ketika
seorang ibu melahirkan, ia akan mencari dan mendapatkan bantuan atau
pertolongan dari orang lain, untuk melahirkan bayinya.Pada suatu waktu yang
entah kapan pada evolusi budaya atau adat, beberapa wanita yang luhur bijaksana
menjadi dukun bayi.Sepanjang catatan para ahli sejarah, kebidanan yang dahulu
dilakukan oleh para dukun bayi, sungguh merupakan suatu peran social.Sejarah
perkembangan pelayanan dan pendidikan kebidanan, termasuk sejarah perkembangan
kesehatan dan kedokteran tua.Yakni sejak adanya wanita itu melahirkan.
Sejak zaman pra
sejarah, dalam naskah kuno sudah tercatat bidan dari mesir yang berani ambil
resiko membela keselamatan bayi-bayi laki-laki bangsa yahudi yang diperintahkan
oleh Firaun untuk di bunuh.Mereka sudah menunjukkan sikap etika moral yang
tinggi dan takwa kepada Tuhan dalam membela orang-orng yang berada dalam posisi
yang lemah, yang pada zaman modern ini, kita sebut peran advokasi.Bidan sebagai
pekerja professional dalam menjalankan tugas dan prakteknya, bekerja
berdasarkan pandangan filosofis yang dianut, keilmuan, metode kerja, standar
praktik pelayanan sertakode etik yang dimiliki.
Dan kemudian secara
adaptasi dan naluri budaya, ada wanita lain yang berhati luhur untuk menolong
persalinan dengan kecakapan dan pengetahuan yang dipunyainya.
Itulah sebabnya maka
istilah “bidan”,yang dalam bahasa inggris disebut midwife yang artinya “with
women”,termasuk peranannya membantu kelahiran, dalam arti kelahiran normal, dan
bukan suatu tindakan interversi seperi halnya dokter ahli kebidanan yang
praktek (Obstetrician and Ginecolog)
Pekerjaan
kebidanan berlanjut tanpa banyak perubahan sepanjang Abad, bahkan demikian juga
pada zaman abad kegelapan (Jahiliah) dan abad pertengahan.Dalam prakteknya para
bidan menggunakan obat-obat alamiah dari herbal dan sejak berabad-abad, umumnya
belajar menggunakan model magang artinya belajar sambil bekerja.
Sebagai
orang magang, yang didapat adalah ketrampilan dan pengetahuan terbagi dan
berkumpul dalam dirinya, dan ini berlangsung dari generasi ke generasi tanpa
ada perkembangan pendidikan yang terformat atau tersusun, seperti system
pendidikan pada universitas.Akhirnya kemudian di Negara-negara kaya
mengembangkan progam-progam terformat atau tersusun sebagai seperti pada system
pendidikan di perguruan tinggi, meskipun sebagai model magang juga masih
digunakan sebagian.
- Tujuan
Mempelajari dan
memahami sejarah perkembangan pelayanan dan pendidikan kebidanan yang terjadi
dalam lingkup di Negara Jepang.
Jepang
Jepang merupakan sebuah Negara dengan ilmu pengetahuan
dan teknologi yang maju serta kesehatan masyarakat yang tinggi.
Sekolah bidan resmi
pada tahun 1912 Regulasi untuk seleksi dan lisensi tahun 1899.Pendidikan bidan
didirikan oleh obgyn dalam
pertolongan persalinan.Pada tahun ini peraturan-peraturan untuk seleksi baru
terbentuk.pelayanan kebidanan setelah Perang Dunia II,lebih banyak
berkontaminasi oleh medikalisasi.Dan pelayanan kepada masyarakat masih bersifat
hospitalisasi.Bidan berasal dari perawat jurusan kebidanan dan perawat
kesehatan masyarakat dan bidan hanya berperan sebagai asisten dokter.pertolongan
persalinan lebih banyak dilakukan dokter dan perawat.Kurikulum yang dipakai
tidak ada ilmu psikologi, ilmu biologi, dan ilmu social sehingga lulusan bidan
tidak ramah dan tidak menolong persalinan.Estela melihat kondisi di Inggris,
Jepang melakukan peningkatan pelayanan dan pendidikan bidan serta mulai menata
dan merubah situasi.
Pada tahun 1987 peran
bidan kembali dan tahun 1989 berorientasi pada siklus kehidupan wanita mulai
dari pubertas sampai klimakterium serta kembali ke persalinan normal.
Saat ini, pendidikan di
jepang dapat dikejar dimanapun melalui pendidikan kebidanan setelah lupus dari
sekolah perawat atau perguruan tinggi dua tahun, atau melalui progam kebidanan
yang ditawarkan oleh perguruan tinggi empat tahun.
Sejarah
pelayanan Kebidanan di jepang
Bagaimana penanganan kehamilan di negeri sakura ini
sangat menarik untuk diceritakan.Sebelum perang, hamper semua bayi-bayi di
jepang dilahirkan di rumah sebagai ganti pada rumah sakit.menurut sejarah,
orang-orang jepang menganggap kelahiran bayi adalah suatu hal yang tidak
diinginkan.Oleh karena itu, sudah menjadi kebiasaan yang sudah menjadi
kebiasaan yang sudah berjalan lama untuk mengasingkan wanita-wanita yang akan
melahirkan.kelahiran bayi seringkali terjadi ditempat kotor, gelap, dingin
seperti suatu dangau atau gudang di perkarangan.Oleh karena itu, demam dan
penyakit menular pada bayi yang baru dilahirkan menjadi permasalahan umum pada
waktu itu.
Dokumentasi
relevan pertama tentang praktek kebidanan adalah tentang pembantu-pembantu
kelahiran kelahiran (asisten-asisten0 pada Periode Heian (tahun 794-1185).Pada
periode tokugawa (tahun 1603-1868) dokumentasi lebih formal tentang kebidanan
diterbitkan ketika banyak yang sekolah-sekolah kebidanan muncul.Meskipun selama
beberapa tahun yang lalu kebidanan dipandang sebagai pekerjaan yang tidak
hormat, namun subangan-sumbangan bidan pada kesehatan public dan keluarga di
dalam masyarakat luar biasa lebih lagi jika dibandingkan dengan
dokter-dokter.Pada saat ini, kebidanan telah memperoleh penghargaan di bidang
kesehatan.
Dokumentasi
hokum pertama tentang praktek kebidanan diterbitkan pada tahun 1868.Dokumen
resmi ini menjadi dasar untuk peraturan-peraturan hokum utama untuk profesi
medis jepang.Pada tahun 1899, izin kerja kebidnan dikeluarkan untuk memastikan
professional kualifikasi.Hasil dari pengenalan huukum ini yaitu bidan secara
berangsur-angsur mencapai status social.
Pada
tahun 1948, peraturan kesehatan masyarakat bidan dan perawat dikeluarkan di
bawah pengawasan General Head Quarters dari Unites status (GHQ).Peraturan ini
menguraikan tentang pengakuan profesi kebidanan danruang lingkup praktek dan
persyaratan-persyaratan bidang pendidikan untuk tiga profesi.Peraturan hokum
dari mentri kesehatan, tenaga kerja ini menggambarkan bahwa bidan adalah
seorang wanita, dan fungsinya untuk mempraktekkan kebidanan dan untuk
menyediakan pelayanan kesehatan untuk wanita-wanita dan bayi.
Satu
proyek reformasi dalam pelayanan kesehatan selama rehabilitas sesudah perang
adalah pelembagaan jasa pelayanan kesehatan ibu.Seperti sebelumnya menyebutkan,
hamper semua bayi-bayi dikirimkan oleh bidan-bidan ke rumah pada saat
sekarang.GHQ memandang situasi ini sebagai isu medis yang penting dan harus
diperbaiki.Sebagai hasilnya, mampu melahirkan dengan cepat bergeser dari rumah
ke rumah sakit.Hanya 46% dari anak-anak lahir pada tahun 1950 yang dilahirkan
di rumah sakit.Pada tahun 1999, anak-anak yang lahir di rumah sakit bertambah
sampai 99,8%.
Lingkungan kerja bidan sudah
berubah sebanding dengan keadaan sekarang ini. Pada tahun 1998, ada 24,000
wanita-wanita yang mempraktekkan kebidanan di Jepang dan lebih dari 80% dari
mereka bekerja pada rumah sakit atau klinik-klinik dengan para dokter. Hanya
sekitar 2,000 wanita, sekitar 9% dari bidan yang aktif, berpraktek sebagai
bidan yang mandiri.
Pada sekarang ini,
kehamilan seorang wanita mendapat perhatian besar dari pemerintahannya setelah
ada konfirmasi adanya kehamilan dari dokter, yang bersangkutan diminta untuk
mendaftarkan diri di bagian kesejahteraan sosial Pemerintahan Kota / Kecamatan
tempat mereka berdomisili. Dari lembaga pemerintah tersebut mereka diberikan
Mother and Chile Health Kit yang berisikan buku kesehatan Ibadan anak serta
kartu untuk pemeriksaan cuma-cuma selama kehamilannya. Di camping itu, Sistem
Asuransi Kesehatan Nasionalnya yang baik dan langsung ditangani oleh
pemerintahan di masing-masing kota secara otonomi juga sangat membantu
meringankan beban biaya kesehatan. Bagi keluarga yang kekurangan dana untuk
penanganan, akan diberikan bantuan oleh pemerintah setempat pada waktu
melahirkan. Perhatian ini pun juga diberikan pada warga asing yang terdaftar
dalam kependudukan Jepang dan ikut asuransi nasional.
Seperti kita ketahui
bersama, kehamilan seorang wanita hádala suatu proses alami dalam pelestarian
keturunannya. Sejak positif diketahui kehamilannya, seorang wanita harus lebih
hati-hati dalam menjaga kesehatan embrionya dan juga kesehatan dirinya. Bila
tes kehamilan pribadi menunjukkan hasil positif, biasanya dianjurkan segera
memeriksakannya ke dokter ahli kandungan di rumah sakit atau klinik terdekat.
Di klinik atau rumah sakit ini, selain tes
ulang kehamilan, hal penting lainnya yang diperiksa adalah kenormalan
kehamilan, yaitu mengenai kondisi kandungan maupun letak sel telur yang telah dibuahi.
Pemeriksaan kesehatan ibunya meliputi pemeriksaan berat badan, tekanan darah
dan darah secara menyeluruh (golongan darah, Rh, WBC, RBC, MCV, MCH, MCHC,
PLT), tes syphilis, hepatitis B, dan tes HIV 1&2. Riwayat kesehatan sang
ibu dan keluarganya, juga suami dan keluarganya menjadi hal yang serius dalam
penanganan kehamilan seseorang di Jepang. Pemeriksaan rutin dilakukan 4 minggu
sekali sampai usia kehamilan minggu ke-23.
Sebagaimana biasanya
pada awal usia kehamilan, mual-mual dan muntah dialami oleh hampir semua wanita
hamil. Hal ini sebagai akibat perubahan pada organ pencernaan yang meliputi
perubahan orientasi rasa, nafsu makan berkurang, sering meludah, pusing, dan
mual. Ketidakstabilan emosi juga terjadi pada awal usia kehamilan. Ini semua disebabkan
oleh perubahan hormonal yang drastis pada awal kehamilan. Karena perubahan ini
hádala proses alami.
Maka sudah
sewajarnya bila diperlakukan juga secara wajar tanpa adanya intervenís atau
manipulasi dari luar. Oleh karenanya para dokter ahli kandungan di Jepang tidak
khawatir membiarkan para ibu hamil dalam kondisi alami. Pasien ibu hamil yang
sama sekali tidak bisa makanpun tidak akan diberi tambahan vitamin apalagi obat
penangkal mual dan penambah nafsu makan. Dokter akan lebih baik memberikan suntik
infus glukosa bagi pasien ibu hamil yang kekurangan tenaga karena tidak dapat
makan daripada memberikan obat penangkal mual atau penambah nafsu makan. Para ibu hamil dianjurkan untuk makan
makanan yang masih bisa dimakan dan jangan sampai kurang minum.
Pada
pemeriksaan bulanan pemeriksaan janin meliputi perkembangan besar janin, letak
janin, detak jantung janin. Sedangkan ibunya yang diperiksa adalah perkembangan
besar kandungan / rahim, lingkar perut, tekanan darah, test urin (protein,
gula), dan berat badan. Semua hsil pemeriksaan ini selain dicatat dalam file
rumah sakit / klinik juga disalin dalam file buku anak dan ibu yang dikeluarkan
oleh bagian kesejahteraan sosial kantor kota / kecamatan setempat. Dengan
memiliki buku ini beberapa pemeriksaan gratis selama hamil maupun setelah
melahirkan dapat dilakukan di rumah sakit / klinik. Pemeriksaan dan konsultasi
kehamilan secara cuma-cuma juga dapat dilakukan di balai kesehat